Matematika Di Benak Mereka

Apa pendapat kalian tentang matematika?


Matematika itu ilmu yang menyenangkan bukan?
Siapa yang familiar dengan kata-kata tersebut? Pasti kalian pernah membaca atau mendengar kata-kata tersebut di media sosial. Sebagian ada yang menganggap lucu dan sebagian juga menganggap menyebalkan. Lho kok begitu? Ya wajar saja sih namanya juga matematika.

Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang sebagian besar tidak disukai oleh orang-orang. Banyak hal yang dipelajari di matematika mulai dari operasi pada angka biasa, operasi pada pecahan, mencari luas bangun datar, sampai mencari volume pada bangun ruang. 

Selain itu di tingkat universitas ada program studi tersendiri seperti Matematika, Pendidikan Matematika, Statistika, bahkan Aktuaria pun ada. Sehingga, bisa dibilang bahwa matematika adalah ilmu yang cakupannya cukup luas karena mengisi berbagai lini. Perlu diingat bahwa belajar matematika di bangku kuliah tidak hanya mengerjakan soal menggunakan rumus yang ada, tetapi juga mencari tahu dari mana rumus itu ada.

Dari semua pengenalan di atas bisa dibilang bahwa matematika sebenarnya menyenangkan. Tapi kok orang-orang kurang suka ya dengan mata pelajaran ini? Kan hanya menghitung saja (ketika di bangku sekolah ya)

Aku coba bertanya pada beberapa orang mengenai pendapat mereka tentang matematika dan aku rangkum menjadi beberapa poin di bawah ini

Terlalu Banyak Menghitung

Mengerjakan soal matematika butuh proses yang panjang


Saat pertama kali mempelajari matematika di bangku sekolah SD hanya belajar operasi perhitungan seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Ya ditambah beberapa operasi bilangan pecahan dan menghitung luas serta keliling bangun datar. Bisa dibilang gampang-gampang susah lah ya dan masih bisa dipelajari sendiri maupun bersama-sama dengan teman ataupun keluarga (tergantung orangnya juga ya mau apa tidak, kalau sudah malas ya sudah tak tertolong).

Akan tetapi, semakin tinggi pendidikan yang dijalani maka akan semakin banyak yang harus dihitung untuk mencari satu jawaban pasti. Oleh karena itu, untuk mendapatkan satu jawaban saja ada yang membutuhkan satu lembar HVS penuh dengan berbagai rumus yang digunakan.

Contoh yang simpel seperti ini, untuk mencari luas tiga perempat lingkaran dengan keterangan keliling lingkaran, kita harus mencari jari-jari lingkaran terlebih dahulu, setelah itu baru kalikan luas lingkaran dengan 3/4 agar ketemu hasilnya. Belum lagi jika angka yang dihitung dalam bentuk desimal (contohnya 3,223123), yang ada malah pusing tujuh keliling.

Pusing jawaban yang ditemukan tidak ada di pilihan

Belum lagi jika soal yang dikerjakan adalah soal pilihan ganda dan hasil yang didapat tidak ada di pilihan. Duh, udah deh makin bingung dan akhirnya mengandalkan hitung kancing untuk memilih jawaban. Memang pengerjaan soal matematika di ujian kadang menjadi pertanyaanku sendiri apakah menggunakan pilihan ganda adalah pilihan yang tepat. Bagaimana menurut kalian, apakah sudah tepat ujian matematika di bangku sekolah menggunakan pilihan ganda?

Huruf Bikin Matematika Sulit Dicerna

Di bangku SMP dikenalkan dengan materi aljabar yang merupakan ilmu matematika di mana operasinya menggunakan simbol huruf seperti x, y, dan z yang mewakili angka. Bentuknya kurang lebih seperti ini:

x2 – 2xy + y2 = 0
Awalnya kita hanya ditugaskan untuk mencari nilai x, y, dan z menggunakan konsep substitusi di mana kita diberikan nilai berupa angka untuk huruf tertentu. Kemudian mencari nilai dari huruf yang angkanya belum diketahui menggunakan operasi penjumlahan, pengurangan, pembagian, atau perkalian.

Lama-kelamaan aljabar ini digunakan untuk menggambar suatu bidang pada diagram koordinat, atau mencari nilai yang berpotong pada masing-masing garis atau bidang. Bacanya saja sudah bingung, apalagi praktiknya ya?
 
Makanya, beberapa orang berpikir matematika itu

Penerapan yang Tidak Sebanding Dengan Apa yang Sudah Dipelajari

Beberapa ada yang berpendapat bahwa matematika digunakan di kehidupan nyata terlalu simpel. Misalnya untuk menghitung luas tanah, pengeluaran dan pendapatan, menghitung jarak antar lokasi, sampai penerapan diskon dalam berbelanja. Hal tersebut membuat beberapa orang berpikir buat apa capek-capek belajar matematika kalau begitu?

Ya, nggak salah sih tetapi itu hanya sebagian kecil dari penerapan matematika lho. Sebenarnya banyak sekali di dunia ini menggunakan matematika atau bisa kubilang matematika digunakan di segala aspek. Misalnya, gadget yang kita gunakan saat ini ada matematika juga yang berperan pada program-program yang berjalan.

Selain itu, asuransi yang sering kita temui misalnya BPJS itu menggunakan ilmu matematika juga lho yaitu aktuaria. Ilmu ini membuat model matematika pada hal-hal yang tidak pasti, seperti asuransi yang hanya digunakan saat tersedak seperti kecelakaan atau operasi. 

Jadi itulah kurang lebih pendapat teman-teman saya ketika ditanyakan apa itu matematika. Menurut saya cukup menarik, karena sebagian besar jawaban yang saya terima itu berpendapat bahwa matematika itu sulit. Tapi perlu digarisbawahi namanya ilmu itu saat dipelajari awal-awal akan terasa sulit karena belum terbiasa. Begitu juga sama halnya dengan matematika, awalnya memang sulit tapi kalau dibiasakan lama-lama bisa kok. Apakah kalian setuju juga?

Posting Komentar